Melawan Arus

Melawan Arus, itulah yang saya lakukan akhir-akhir ini, utamanya semenjak saya menyelsaikan jenjang pendidikan sarjana saya, lulus dengan title S.Pd tidak membuat saya beranjak untuk membuat surat lamaran kerja, tetapi saya telah menentukan pilihan bagi diri saya sendiri, pilihan yang tentu bisa dikatakan seperti diatas tadi, yaitu "melawan arus".
Tentu kata menentang arus dapat diartikan, melawan keadaan yang ada, melawan keinginan yang ada, dalam hal ini tentunya langkah yang saya ambil bertentangan dengan apa yang diinginkan oleh keluarga saya, yang menginginkan saya menjadi seorang pekerja, seorang guru, atau apalah sebutannya.
Sedikit berat memang menentang perintah orang tua, menentang sosok yang selama ini membesarkan saya sampai sekarang ini, tapi saya tidak menghiraukannya, entah setan apa yang merasuki saya, tapi saya tetap kokoh dengan pendirian saya, saya tetap melanjutkan apa yang saya inginkan, apa yang saya citakan yaitu menjadi seorang enterprenuer.
Sedikit banyak cita-cita ini terinspirasi oleh ayah saya yang pada dasarnya beliau adalah seorang enterprenuer, serta didukung oleh rekan bisnis ayah saya yang sebagian besar saya telah mengenalnya dan dimantapkan oleh artikel-artikel dari Bob Sadino yang sering saya baca sehingga mantaplah jalan saya untuk "melawan arus" yang ada sekarang ini.
Dan sebuah kata yang selalu ada dibantin saya adalah, beribu kata maaf buat ayahanda tercinta karena saya telah berani "menentang " apa yang diinginkan oleh beliau, dan sebuah alasan saya melakukan ini semua adalah untuk menggapai apa yang saya impikan, serta saya ingin menjadi seorang seperti ayah saya tercinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

goresan anda begitu berharga buat saya

IBN